Aisha Nuraini 
Apakah Anda pernah merasa bingung saat membaca suatu artikel yang menggunakan kalimat passive voice? Apa itu kalimat passive voice dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar?
Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu kalimat passive voice, bagaimana cara menggunakannya secara benar, dan mengapa penggunaannya penting dalam menulis artikel.
Apa itu Kalimat Passive Voice?
Kalimat active voice dan kalimat passive voice adalah dua bentuk kalimat yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Kalimat active voice dikatakan ketika subjek melaksanakan suatu tindakan pada objek.
Contoh kalimat active voice:
- Santi mengirimkan email ke Heru.
- Dia membersihkan kamar setiap hari.
Sementara itu, kalimat passive voice terjadi ketika objek dikenakan tindakan dari subjek.
Contoh kalimat passive voice:
- Email dikirimkan oleh Santi ke Heru.
- Kamar selalu dibersihkan setiap hari.
Bagaimana Cara Menggunakan Kalimat Passive Voice dengan Benar?
Penggunaan kalimat passive voice tidak selalu salah, kecuali penggunaannya berlebihan. Kalimat passive voice dapat digunakan dalam beberapa situasi seperti:
Ketika objek lebih penting daripada subjek
Contoh: "Banyak korban meninggal akibat kebakaran hutan." Pada kalimat ini, objek "korban" lebih penting daripada subjek "kebakaran hutan", sehingga menjadikan kalimat ini lebih baik dalam bentuk passive voice.Ketika subjek tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan
Contoh: "Toko dijarah semalam." Subjek dari kalimat ini tidak perlu diketahui atau disebutkan, sehingga kalimat ini lebih baik dalam bentuk passive voice.
Namun, penggunaan kalimat passive voice sebaiknya dihindari jika:
Kalimat menjadi tidak jelas atau ambigu
Contoh: "Barang telah dipesan oleh Rina." Kalimat ini masih jelas, namun tidak sejelas "Rina telah memesan barang tersebut."Kalimat terlalu panjang dan rumit
Contoh: "Kegagalan sistem informasi seringkali dikeluhkan oleh karyawan, sehingga membuat pelanggan merasa tidak nyaman." Lebih mudah digunakan kalimat active voice seperti "Karyawan sering mengeluh tentang kegagalan sistem informasi, yang membuat pelanggan merasa tidak nyaman.
Mengapa Penggunaan Kalimat Passive Voice Penting dalam Menulis Artikel?
Penggunaan kalimat passive voice yang tepat di artikel dapat meningkatkan kualitas tulisan dan memberikan informasi yang lebih jelas kepada pembaca. Beberapa manfaat penggunaan kalimat passive voice dalam artikel adalah:
Mengurangi ketidakjelasan tentang siapa yang melakukan tindakan
Ketika subjek tidak penting untuk menyampaikan pesan, kalimat passive voice dapat membantu menghilangkan ketidakjelasan tentang siapa yang melakukan tindakan.Memperkuat fokus pada objek
Dalam kalimat passive voice, objek menjadi lebih terfokus daripada subjek. Hal ini dapat membantu memperkuat pesan yang ingin disampaikan mengenai objek.
FAQ
Q: Apa perbedaan antara kalimat active voice dan kalimat passive voice?
A: Kalimat active voice adalah kalimat di mana subjek melaksanakan tindakan pada objek, sedangkan kalimat passive voice adalah kalimat di mana objek dikenakan tindakan dari subjek.
Q: Apa manfaat penggunaan kalimat passive voice dalam artikel?
A: Penggunaan kalimat passive voice yang tepat dalam artikel dapat meningkatkan kualitas tulisan dan memberikan informasi yang lebih jelas kepada pembaca.
Q: Kapan sebaiknya menggunakan kalimat passive voice?
A: Ketika objek lebih penting daripada subjek atau ketika subjek tidak diketahui atau tidak perlu disebutkan.
Kesimpulan
Menggunakan kalimat passive voice secara tepat dapat membantu meningkatkan kualitas tulisan dan memberikan pesan yang lebih jelas kepada pembaca. Namun, penggunaannya harus dipertimbangkan dengan baik untuk menghindari ketidakjelasan dalam kalimat. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mengerti dan mengaplikasikan penggunaan kalimat passive voice dengan benar.
